Pada umumnya tidak jauh beda dengan tanda kemahiran yang dipakai oleh
badan-badan militer nasional seperti TNI, POLRI, dan sebagainya. Karena
sebagian besar atribut, tanda jabatan, dan berbagai aksesoris yang
dipasang pada baju Pramuka tercinta ini mengilhami pemakaian pada
organisasi-organisasi militer nasional. Sama halnya dengan Wings Saka
Bakti Husada yang sejatinya mengilhami wings-wings yang ada pada
badan-badan militer tersebut seperti wings komando, wings heli, wings
bomber, dan sebagainya.
Meskipun jika ditinjau lebih jauh lagi masih ada beberapa hal yang
janggal mengenai kejelasan tanda kemahiran ini (belum ada PP yang jelas
mengenai syarat penempuhan), namun tidak ada salahnya wings ini
dijadikan sebagai sebuah tanda penghargaan kepada mereka yang berhak
mendapatkannya. Setidaknya mampu digunakan sebagai penggugah semangat
agar para insan Pramuka lebih cinta terhadap Saka Bakti Husada.
Syarat penempuhannya pun kita sesuaikan dengan dasar yang kita pakai
sebagai latar belakang yang mengilhami munculnya tanda kemahiran ini.
Seperti layaknya wings-wings TNI/ POLRI, syarat bagi individu yang
hendak menyematkan tanda kemahiran ialah individu tersebut harus
benar-benar mahir sesuai dengan wings yang ia capai. Wings heli
disematkan kepada mereka yang mahir pada pesawat heli, wings bomber
disematkan kepada mereka yang ahli di bidang pengeboman, dan seterusnya.
Jadi wings Saka Bakti Husada pun berhak disematkan kepada mereka yang
mahir di bidang kebaktihusadaan.
Sejauh ini hanya ada beberapa wings dari organisasi-organisasi non
militer yang diakui dan sudah memiliki pedoman penyelenggaraan yang
jelas. Beberapa tanda kemahirannya berbentuk brevet (seperti wings namun
tidak memakai sayap sebagai lambang). Contoh: wings survival, wings
SAR, brevet diver, dan sebagainya.
Sumber : http://bakti-husada.blogspot.co.id/2011/11/tanda-jabatan-dan-atribut-saka-bakti.html
No comments:
Post a Comment